NAMA : RIZKIANTO
NPM : 17 630 028
NILAI
SENTRAL
A. Pengertan
nilai sentral
Nilai
sentral atau nilai rata-rata juga disebut nilai tengah dari sekumpulan data
statistik adalah suatu nilai dalam kumpulan atau rangkaian data yang dapat
mewakili kumpulan atau rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian data
biasanya memiliki tendensi(kecenderungan) untuk memusat pada nilai sentral
ini. Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang
dapat kita anggap sebagai wakil dari kelompok data. Nilai-nilai yang biasa
digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean dan modus disebut
sebagai nilai tengah (central tendency).
Suatu nilai dapat
disebut sebagai nilai sentral apabila memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Nilai
sentral harus dapat mewakili rangkaian data.
2. Perhitungannya
harus didasarkan pada seluruh data.
3. Perhitungannya
harus obyektif.
4. Perhitungannya
mudah.
5. Dalam
satu rangkaian data hanya ada satu nilai sentral.
B. Jenis
atau macam nilai sentral
1. Rata
-rata hitung ( mean )
Mean
adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean (rata-rata) merupakan
suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik karena
mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut.
a)
Rumus Mean Hitung dari Data Tunggal
b)
Rumus Mean Hitung Untuk Data yang
Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
|
2. Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Contoh:
Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92, dan 79. Tentukan median populasi ini. jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh 79 82 86 92 93 Oleh karena itu medianya adalah 86
Kada nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap tertentu adalah 2.3, 2.7, 2.5, 2.9, 3.1, dan 1.9 miligram. Tentukan mediannya.
jawab:
Bila kadar
nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, maka diperoleh 1.9
2.3 2.5 2.7 2.9 3.1 Maka mediannya
adalah rata-rata dari 2.5 dan 2.7, yaitu
Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah
tersusun dalam bentuk distribusi
frekuensi. Rumus yang digunakan
ada dua, yaitu
Dimana :
Bak = batas kelas atas median
c = lebar kelas
s’ = selisih antara nomor frekuensi median
dengan frekuensi kumulatif sampai kelas
median
M = frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di atas, terlebih dahulu
harus ditentukan kelas yang menjadi kelas median. Kelas median adalah kelas yang memuat nomor frekuensi median, dan
nomor frekuensi median ini ditentukan dengan membagi keseluruhan data dengan
dua. Secara
singkat rumus median dapat digunakan sebagai berikut dalam perhitungan
menggunakan tabel data
Keterangan
Md : Nilai Median
L :
Tepi bawah dari kelas yang mengandung median
n :
Jumlah data
fc :
frekuensi komulatif pada kelas sebelum kelas median
fm :
frekuensi (absolut) darikelas terdapatnya median
C : Kelas interval
3 3. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik
pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita
menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki
sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
§ Data yang belum dikelompokkan
Modus
dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi
tertinggi. Modus dilambangkan mo.
§ Data yang telah dikelompokka
Rumus
Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Mo = Modus
L =Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi
tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 =Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
b1 =Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Contoh:
Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000. Dari dua belas pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak dicatat berapa kali mereka menonton film selama sebulan lalu. Data yang diperoleh adalah 2, 0, 3, 1, 2, 4, 2, 5, 4, 0, 1 dan 4. Dalam kasus ini terdapat dua modu, yaitu 2 dan 4, karena 2 dan 4 terdapat dengan frekuensi tertinggi. Distribusi demikian dikatakan bimodus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar